Jauh sudah perjalanan yang ditempuh dan telah banyak yang telah terlewati banyak pula debu yang menutupi relung hati dan memburamkan cermin diri. Kini untuk sejenak di bulan yang dinanti mengembalikan hati nurani. ntuk semua selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan semoga selalu istiqamah dalam dan di luar bulan ramadhan.
dan di mudahkan dalam menunaikan/mewujudkan keinginan-keinginan di bulan yang suci nan agung ini…Amin.
Renungan2 dlm bulan Ramadhan
Ramadhan telah hadir di tengah-tengah kita. Bulan yang dirindukan oleh semua umat Islam. Bulan penuh berkah dan ampunan. Melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebagaimana perintah All
ah swt, diikuti peningkatan
ibadah maupun amalan-amalan wajib dan sunah menjadi aktifitas selama
Ramadhan, agar senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan
memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir..
Ada beberapa hal rangkaian aktifitas yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan....
1. Agenda sepertiga malam terakhit
a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat witir
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh
Rasulullah saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)
2. Agenda setelah terbit fajar
a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh
” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “
“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)
b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat
Rasulullah saw bersabda :رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)
وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ
“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.
c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.
Rasulullah saw bersabda: وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)
بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)
d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat
Rasulullah saw bersabda: الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)
e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi
Dalam hadits nabi disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ
” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)
Agenda prioritas : Membaca Al-Quran.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78)
Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
3. Agenda pagi hari.
a. Menunaikan shalat Dluha walau hanya dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)
b, Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)
Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)
c. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari
Allah berfirman :
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)
Rasulullah saw bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله
“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .
5. Agenda siang hari
a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki
b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).
5. Agenda sore hari
a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid
b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)
c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah
Rasulullah saw bersabda: وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ
“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.
Agenda prioritas: Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.
6. Agenda petang hari menjelang Maghrib
a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media
c. Menyibukkan diri dengan doa
Rasulullah saw bersabda: الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
7. Agenda setelah terbenam matahari
a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
d. Membaca dzikir sore
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)
8. Agenda malam hari
a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim
d. Menunaikan sahalat tarawih.
e. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid.
f. Dakwah melalui media atau lainnya.
g. Melakukan mudzakarah.
h. Menghafal Al-Quran
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
Apa yang diuraikan dan dijelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang disampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam
Jazaakillah
Dihimpun dari berbagai sumber....
Ada beberapa hal rangkaian aktifitas yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan....
1. Agenda sepertiga malam terakhit
a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat witir
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh
Rasulullah saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)
2. Agenda setelah terbit fajar
a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh
” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “
“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)
b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat
Rasulullah saw bersabda :رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)
وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ
“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.
c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.
Rasulullah saw bersabda: وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)
بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)
d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat
Rasulullah saw bersabda: الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)
e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi
Dalam hadits nabi disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ
” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)
Agenda prioritas : Membaca Al-Quran.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78)
Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
3. Agenda pagi hari.
a. Menunaikan shalat Dluha walau hanya dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)
b, Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)
Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)
c. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari
Allah berfirman :
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)
Rasulullah saw bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله
“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .
5. Agenda siang hari
a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki
b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).
5. Agenda sore hari
a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid
b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)
c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah
Rasulullah saw bersabda: وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ
“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.
Agenda prioritas: Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.
6. Agenda petang hari menjelang Maghrib
a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media
c. Menyibukkan diri dengan doa
Rasulullah saw bersabda: الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
7. Agenda setelah terbenam matahari
a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
d. Membaca dzikir sore
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)
8. Agenda malam hari
a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim
d. Menunaikan sahalat tarawih.
e. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid.
f. Dakwah melalui media atau lainnya.
g. Melakukan mudzakarah.
h. Menghafal Al-Quran
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
Apa yang diuraikan dan dijelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang disampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam
Jazaakillah
Dihimpun dari berbagai sumber....
Ucapan Selamat Saat Hari Raya Idul Fitri yang syar’i
Sudah menjadi tradisi kalau lebaran datang, saling kirim ucapan selamat lebaran, Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan sejenisnya. Kalau dulu banyak yang kirim kartu Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, s
ekarang diganti dengan MMS, kartu lebaran digital, sms Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, dan sebagainya.
Ibnu Hajar mengatakan: “Kami meriwayatkan dalam Al-Muhamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair bahwa ia berkata: ‘Para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu di hari Id, sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain:
Taqabbalallahu minna waminka
“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kamu.”
Hukum Ucapan Selamat Hari Raya
Di antara penghormatan yang dituntunkan pada hari ied yang merupakan faktor yang sangat efektif untuk mewujudkan kesatuan dan kedekatan hati adalah ucapan selamat hari raya yang diucapkan oleh para sahabat ketika bersua dengan sesama mereka.
Ucapan selamat ini tidak hanya berlaku untuk idul fitri saja bahkan berlaku untuk dua hari raya idul fitri dan idul adha.
Sebagian orang beranggapan bahwa ucapan selamat hari raya tersebut hanya berlaku untuk iedul fitri tanpa iedul adha. Ini adalah pendapat yang aneh, tidak berdalil dan tidak demikian yang dicontohkan oleh para shahabat Nabi.
Riwayat-riwayat tentang ucapan selamat hari raya
Ada sejumlah riwayat yang menyinggung ucapan selamat hari raya bahkan menganjurkannya. Sebagian besar diantaranya telah disebutkan oleh al Baihaqi dalam Sunan Kubro juz 3 hal 319.
Al Baihaqi mengatakan, “Bab berisi riwayat tentang ucapan selamat ketika hari ied dengan kata-kata taqabballahu minna wa minka”
Dari Khalid bin Ma’dan, “Aku berjumpa dengan Watsilah bin al Asqa’ pada hari ied lantas kukatakan taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban beliau, “Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”. Watsilah lantas bercerita bahwa beliau berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu beliau mengucapkan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”
Abu Saad al Maliyani juga meriwayatkan dengan sanad yang sama dengan yang di atas sampai ke Watsilah bin al Asqa’, beliau mengatakan, “Aku berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu kukatakan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”
Al Hafizh Abu Ahmad bin Adi mengatakan, “Hadits ini statusnya adalah munkar (baca:lemah). Setahuku tidak ada yang meriwayatkan dari Baqiyah kecuali Muhammad bin Ibrahim ini”.
Al Baihaqi mengatakan, “Aku pernah menjumpai sanad yang lain dari Baqiyyah secara mauquf, bukan marfu namun aku tidak menilainya sebagai hadits yang mahfuzh”
Kesimpulannya, Baqiyah adalah seorang mudallis dan dalam sanad di atas dia menggunakan ‘an yang berarti dari. Yang kedua riwayat dari Baqiyah itu kontradiktif terkadang dalam bentuk marfu’ dan terkadang dalam bentuk mauquf. Sehingga hadits di atas adalah hadits yang lemah dengan dua sebab di atas.
Dari Adham, bekas budaknya Umar bin Abdul Aziz, “Kami mengatakan kepada Umar bin Abdul Azizi ketika Iedul Fitri dan Adha, taqabbalallu minna wa minka wahai pemimpin orang-orang yang beriman. Beliau menjawab ucapan kami dan tidak menyalahkan kami”.
Ibnu Turkumani dalam Dzail (baca:tambahan) beliau untuk Sunan Kubro yang berjudul al Jauhar al Naqiyyi ‘ala Sunan al Baihaqi juz 3 hal 320 mengatakan, “Dalam masalah ini terdapat hadits dengan kualitas jayyid yang tidak disebutkan oleh al Baihaqi. Itulah hadits Muhammad bin Ziyad, “Aku bersama dengan Abu Umamah al Bahili dan sejumlah sahabat Nabi yang lain. Jika mereka pulang dari shalat Ied sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain taqabbalallahu minna wa minka”. Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa sanad hadits ini adalah berkualitas jayyid.
Al Albani dalam Tamam al Minnah 355-356 setelah membawakan perkataan Ibnu Turkumani dalam al Jauhar al Naqiyy mengatakan, “Ibnu Turkumani tidak menyebutkan siapa yang meriwayatkan atsar tersebut. Sedangkan Suyuthi mengatakan bahwa atsar tersebut diriwayatkan oleh Zahir dengan sanad yang hasan dari Muhammad bin Ziyad al Alhani, “Aku melihat Abu Umamah al Bahili mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum kepada kawan-kawannya”.
Kesimpulannya atsar di atas adalah riwayat yang sahih berdasarkan penilaian tiga pakar hadits, Imam Ahmad, Ibnu Turkumani dan Suyuthi.
Dalam Fathul Bari juz 2 hal 446, al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Kami mendapatkan riwayat dalam al Mahamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair, beliau menceritakan bahwa para shahabat Nabi jika saling berjumpa pada hari ied mereka saling mengatakan taqabbalallahu minna wa minka”.
Penjelasan Para Ulama tentang Ucapan Selamat Ied
Ibnu Taimiyyah pernah ditanya, “Apakah ucapan selamat hari raya yang biasa diucapkan oleh banyak orang semisal “Ied Mubarak” memiliki dasar dalam agama ataukah tidak? Jika memang memiliki dasar dalam ajaran agama lalu ucapan apa yang tepat? Berilah kami fatwa”.
Jawaban Ibnu Taimiyyah, “Ucapan taqabbalallahu minna wa minka atau ucapan ahalahullahu ‘alaika yang dijadikan sebagai ucapan selamat hari raya yang diucapkan ketika saling berjumpa sepulang shalat hari raya adalah ucapan yang diriwayatkan dari sejumlah shahabat bahwa mereka melakukannya. Karenanya banyak ulama semisal Imam Ahmad membolehkan hal tersebut.
Akan tetapi Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului untuk mengucapkan selamat hari raya namun jika ada yang memberi ucapan selamat hari raya kepadaku maka pasti akan aku jawab”. Beliau mengatakan demikian karena menjawab penghormatan hukumnya wajib sedangkan memulai mengucapkan selamat hari raya bukanlah sunnah Nabi yang diperintahkan, bukan pula hal yang terlarang.
“Siapa yang memulai mengucapkan selamat hari raya dia memiliki teladan dari para ulama dan yang tidak mau memulai juga memiliki teladan dari kalangan ulama”. Perkataan Ibnu Taimiyyah ini ada di Majmu Fatawa jilid 24 hal 233 dan di Fatawa Kubro jilid 2 hal 371.
Ibnu Dhawayan al Hanbali dalam Manar al Sabil jilid 1 hal 100 mengatakan, “Tidaklah mengapa mengucapkan taqabbalallahu minna wa minka. Demikianlah yang ditegaskan dalam mazhab Ahmad. Imam Ahmad mengatakan, “Ucapan tersebut tidaklah mengapa diucapkan. Para penduduk Syam telah meriwayatkan atsar tersebut dari Abu Umamah dan dari Watsilah bin al Asqa’”.
Syaikh Shalih al Balihi dalam kitabnya al Salsabil fi Ma’rifati al Dalil jilid 1 hal 209 mengatakan setelah membahas shalat dua hari raya mengatakan, “Boleh hukumnya mengucapkan ucapan selamat hari raya dengan ucapan yang beredar di masyarakat asalkan tidak ada unsur yang terlarang dalam ucapan tersebut”.
Setelah itu beliau menyebutkan hadits Watsilah dan Abu Umamah ditambah ucapan Imam Ahmad. Kemudian beliau mengatakan, “Di antara dalil yang menunjukkan bolehnya ucapan selamat hari raya adalah riwayat yang berisi ucapan para malaikat kepada Adam setelah Adam berhaji, “Moga jadi haji mabrur”. Dalil yang lain adalah ucapan selamat yang diberikan oleh Thalhah kepada Kaab bin Malik ketika Allah menerima taubat Kaab.
Demikian pula, ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ubay bin Kaab, “Moga ilmu itu menjadi suatu yang mudah bagimu” dalam sebuah kisah yang terkenal”.
Kesimpulannya, yang benar ucapan selamat dengan taqabbalallahu minna wa minka adalah perbuatan yang disyariatkan karena telah dipraktekkan oleh salaf, terlebih lagi para shahabat.
Sumber:
http://ustadzaris.com/ucapan-selamat-hari-raya
Ibnu Hajar mengatakan: “Kami meriwayatkan dalam Al-Muhamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair bahwa ia berkata: ‘Para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu di hari Id, sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain:
Taqabbalallahu minna waminka
“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kamu.”
Hukum Ucapan Selamat Hari Raya
Di antara penghormatan yang dituntunkan pada hari ied yang merupakan faktor yang sangat efektif untuk mewujudkan kesatuan dan kedekatan hati adalah ucapan selamat hari raya yang diucapkan oleh para sahabat ketika bersua dengan sesama mereka.
Ucapan selamat ini tidak hanya berlaku untuk idul fitri saja bahkan berlaku untuk dua hari raya idul fitri dan idul adha.
Sebagian orang beranggapan bahwa ucapan selamat hari raya tersebut hanya berlaku untuk iedul fitri tanpa iedul adha. Ini adalah pendapat yang aneh, tidak berdalil dan tidak demikian yang dicontohkan oleh para shahabat Nabi.
Riwayat-riwayat tentang ucapan selamat hari raya
Ada sejumlah riwayat yang menyinggung ucapan selamat hari raya bahkan menganjurkannya. Sebagian besar diantaranya telah disebutkan oleh al Baihaqi dalam Sunan Kubro juz 3 hal 319.
Al Baihaqi mengatakan, “Bab berisi riwayat tentang ucapan selamat ketika hari ied dengan kata-kata taqabballahu minna wa minka”
Dari Khalid bin Ma’dan, “Aku berjumpa dengan Watsilah bin al Asqa’ pada hari ied lantas kukatakan taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban beliau, “Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”. Watsilah lantas bercerita bahwa beliau berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu beliau mengucapkan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”
Abu Saad al Maliyani juga meriwayatkan dengan sanad yang sama dengan yang di atas sampai ke Watsilah bin al Asqa’, beliau mengatakan, “Aku berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu kukatakan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”
Al Hafizh Abu Ahmad bin Adi mengatakan, “Hadits ini statusnya adalah munkar (baca:lemah). Setahuku tidak ada yang meriwayatkan dari Baqiyah kecuali Muhammad bin Ibrahim ini”.
Al Baihaqi mengatakan, “Aku pernah menjumpai sanad yang lain dari Baqiyyah secara mauquf, bukan marfu namun aku tidak menilainya sebagai hadits yang mahfuzh”
Kesimpulannya, Baqiyah adalah seorang mudallis dan dalam sanad di atas dia menggunakan ‘an yang berarti dari. Yang kedua riwayat dari Baqiyah itu kontradiktif terkadang dalam bentuk marfu’ dan terkadang dalam bentuk mauquf. Sehingga hadits di atas adalah hadits yang lemah dengan dua sebab di atas.
Dari Adham, bekas budaknya Umar bin Abdul Aziz, “Kami mengatakan kepada Umar bin Abdul Azizi ketika Iedul Fitri dan Adha, taqabbalallu minna wa minka wahai pemimpin orang-orang yang beriman. Beliau menjawab ucapan kami dan tidak menyalahkan kami”.
Ibnu Turkumani dalam Dzail (baca:tambahan) beliau untuk Sunan Kubro yang berjudul al Jauhar al Naqiyyi ‘ala Sunan al Baihaqi juz 3 hal 320 mengatakan, “Dalam masalah ini terdapat hadits dengan kualitas jayyid yang tidak disebutkan oleh al Baihaqi. Itulah hadits Muhammad bin Ziyad, “Aku bersama dengan Abu Umamah al Bahili dan sejumlah sahabat Nabi yang lain. Jika mereka pulang dari shalat Ied sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain taqabbalallahu minna wa minka”. Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa sanad hadits ini adalah berkualitas jayyid.
Al Albani dalam Tamam al Minnah 355-356 setelah membawakan perkataan Ibnu Turkumani dalam al Jauhar al Naqiyy mengatakan, “Ibnu Turkumani tidak menyebutkan siapa yang meriwayatkan atsar tersebut. Sedangkan Suyuthi mengatakan bahwa atsar tersebut diriwayatkan oleh Zahir dengan sanad yang hasan dari Muhammad bin Ziyad al Alhani, “Aku melihat Abu Umamah al Bahili mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum kepada kawan-kawannya”.
Kesimpulannya atsar di atas adalah riwayat yang sahih berdasarkan penilaian tiga pakar hadits, Imam Ahmad, Ibnu Turkumani dan Suyuthi.
Dalam Fathul Bari juz 2 hal 446, al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Kami mendapatkan riwayat dalam al Mahamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair, beliau menceritakan bahwa para shahabat Nabi jika saling berjumpa pada hari ied mereka saling mengatakan taqabbalallahu minna wa minka”.
Penjelasan Para Ulama tentang Ucapan Selamat Ied
Ibnu Taimiyyah pernah ditanya, “Apakah ucapan selamat hari raya yang biasa diucapkan oleh banyak orang semisal “Ied Mubarak” memiliki dasar dalam agama ataukah tidak? Jika memang memiliki dasar dalam ajaran agama lalu ucapan apa yang tepat? Berilah kami fatwa”.
Jawaban Ibnu Taimiyyah, “Ucapan taqabbalallahu minna wa minka atau ucapan ahalahullahu ‘alaika yang dijadikan sebagai ucapan selamat hari raya yang diucapkan ketika saling berjumpa sepulang shalat hari raya adalah ucapan yang diriwayatkan dari sejumlah shahabat bahwa mereka melakukannya. Karenanya banyak ulama semisal Imam Ahmad membolehkan hal tersebut.
Akan tetapi Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului untuk mengucapkan selamat hari raya namun jika ada yang memberi ucapan selamat hari raya kepadaku maka pasti akan aku jawab”. Beliau mengatakan demikian karena menjawab penghormatan hukumnya wajib sedangkan memulai mengucapkan selamat hari raya bukanlah sunnah Nabi yang diperintahkan, bukan pula hal yang terlarang.
“Siapa yang memulai mengucapkan selamat hari raya dia memiliki teladan dari para ulama dan yang tidak mau memulai juga memiliki teladan dari kalangan ulama”. Perkataan Ibnu Taimiyyah ini ada di Majmu Fatawa jilid 24 hal 233 dan di Fatawa Kubro jilid 2 hal 371.
Ibnu Dhawayan al Hanbali dalam Manar al Sabil jilid 1 hal 100 mengatakan, “Tidaklah mengapa mengucapkan taqabbalallahu minna wa minka. Demikianlah yang ditegaskan dalam mazhab Ahmad. Imam Ahmad mengatakan, “Ucapan tersebut tidaklah mengapa diucapkan. Para penduduk Syam telah meriwayatkan atsar tersebut dari Abu Umamah dan dari Watsilah bin al Asqa’”.
Syaikh Shalih al Balihi dalam kitabnya al Salsabil fi Ma’rifati al Dalil jilid 1 hal 209 mengatakan setelah membahas shalat dua hari raya mengatakan, “Boleh hukumnya mengucapkan ucapan selamat hari raya dengan ucapan yang beredar di masyarakat asalkan tidak ada unsur yang terlarang dalam ucapan tersebut”.
Setelah itu beliau menyebutkan hadits Watsilah dan Abu Umamah ditambah ucapan Imam Ahmad. Kemudian beliau mengatakan, “Di antara dalil yang menunjukkan bolehnya ucapan selamat hari raya adalah riwayat yang berisi ucapan para malaikat kepada Adam setelah Adam berhaji, “Moga jadi haji mabrur”. Dalil yang lain adalah ucapan selamat yang diberikan oleh Thalhah kepada Kaab bin Malik ketika Allah menerima taubat Kaab.
Demikian pula, ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ubay bin Kaab, “Moga ilmu itu menjadi suatu yang mudah bagimu” dalam sebuah kisah yang terkenal”.
Kesimpulannya, yang benar ucapan selamat dengan taqabbalallahu minna wa minka adalah perbuatan yang disyariatkan karena telah dipraktekkan oleh salaf, terlebih lagi para shahabat.
Sumber:
http://ustadzaris.com/ucapan-selamat-hari-raya
SERBA SERBI BUAH KURMA……….
Kurma…….? Wah pasti kita sudah kenal semua, buah khas Timur Tengah yang ngetop pas lagi bulan Ramadhan. Nah untuk mengetahui lebih jauh tentang kurma, ikuti artikel singkat berikut...
Pohon kurma bernama latin Phoenix dactylifera termasuk family Palmae dan sering disebut Date Palm. Mempunyai nama khas disetiap Negara : Perancis-daltier, Jerman-dattel, Italia-datteri atau dattero, Belanda-dadel, Portugis-Tamara dan di Timur tengah - Tamr (kurma kering) atau ruthab (kurma basah).
Pohon ini dikembangkan terutama untuk diambil buahnya dan telah ditanam 8000 tahun yang lalu, terutama di Babilonia. Banyak ditemukan di padang pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi 30-35 meter. Mulai berbunga setelah umur 6-16 tahun, ada dua jenis jantan dan betina dengan bentuk bunga lebih besar untuk yang berjenis jantan. Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7.5 cm dengan warna yang bermacam-macamantara coklat gelap,kemerahan, kuning muda dan berbiji.
Awal tahun 1950-an Irak menjadi produsen kurma terbesar di dunia, mencapai 600.000 ton/tahun. Sedang di Saudi tahun 1980 baru menghasilkan 500.000 ton/tahun, setelah disubsidi pemerintah dan dikembangkan dengan cara modern. Negara pengembang kurma yang lain adalah India, Algeria, Tunisaia, Mesir, Sudan, Iran, Spanyol, Jamaica dan California.
Tumbuh baik di tanah berpasir, pasir padat ataupun liat. Dibutuhkan aerasi dan drainase yang baik dan ia dapat toleran dengan tanah yang memiliki kandungan senyawa alkali. Tumbuh pada temperture 900F (32.20C) dan tidak sering terjadi hujan.
Setelah 8-10 tahun pohon kurma dapat mulai berbuah, sampai umur 100 tahun!, biasanya produksi menurun tatkala mencapai umur 60-80 tahun. Biasanya pada umur 13 tahun, satu pohon mampu menghasilkan 60-80 kg.
Di sana tamr merupakan makanan pokok sebagaimana gandum bagi bangsa-bangsa lain. Beberapa kelebihan kurma antara lain: Termasuk jenis makanan, obat dan buah-buahan; Cocok dikonsumsi oleh hamper seluruh jenis tubuh manusia; Berguna untuk memperkuat suhu tubuh alami dan tidak menimbulkan reduksi timbunan ampas yg merusak di dalam tubuh; Mencegah pembusukan dan kerusakan makanan.
Di India, biji kurma sering digoreng dan ditumbuk sebagai campuran minum kopi, sementara di supermarket bisa kita jumpai produk olahan dari kurma ini berupa roti, permen maupun es krim...
KURMA DALAM AL QUR'AN
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain, Alloh Subhanahu wa Ta'ala menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al-Qur'an dengan memakai lafadz pohon kurma : an - Nakhl,an-Nakhiil atau an-Nakhlah.
Semuanya dapat kita pelajari dan simaki dalam Al-Qur'an di surat : Ar-Rahman: 11, Al-Qaf:10, Yaasiin: 67, Ar-Ra'du: 4, Maryam: 25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah'.), Maryam :23, Al-Baqarah: 266, Al-An'am: 99, Al-An'am: 141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra': 91, Al-Kahfi:32, At-Taha: 71,Al-Mu'minun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68, Al-Haaqah: 7 dan ‘Abasa: 29.
KURMA DALAM AS-SUNNAH
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sering menjelaskan manfaat kurma, antara lain :
1. Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim, diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir'.
Ajwah merupakan salah satu jenis kurma yang berasal dari Madinah, dikenal sebagai kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Bentuknya bagus, padat dan agak keras, namun termasuk kurma yang paling lezat, harum dan empuk. Biasanya kalau anda survey ke pasar, dia memiliki harga yang paling tinggi diantara yang lain.
2. Kurma Ajwa berasal dari surga dan dapat mengobati racun
Sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun". HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
3. Kurma mencegah pemiliknya dari kelaparan.
‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya' (HR. Muslim no. 2046)
‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya' (HR. Ibnu Majah no. 3328)
4. Rosulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan contoh dengan kurma ketika memerintahkan umat ini untuk bersedekah.
Dari Sahabat Adiy bin Hatim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda "Barangsiapa dari kalian yang mampu berlindung diri dari api neraka walaupun hanya dengan sebutir tamr, maka lakukanlah". (HR. Muslim no.1016, HR. Bukhari no.6023, dan HR At-Tirmizdi no.2415).
5. Cara Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memakan kurma :
1) Mencampur dengan keju, dalam HR. Abu Dawud no.3837 dan Ibnu Majah no.3343
Imam ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa zubdah(keju) dapat berfungsi melunakan tinja, melemaskan syaraf dan pembengkakan empedu dan kerongkongan. Jika dioleskan gusi bayi, akan mempercepat pertumbuhan gigi.
2) Mencampur dengan mentimun, HR. Muslim no.2043, HR. Bukhari no.5440.
Rasa panas yang ada pada kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin pada mentimun, karena mentimun agak sulit dicerna di lambung , dingin dan kadang berbahaya. Sungguh pelajaran yang agung dari Rasul kita.
3) Memakan kurma dengan semangka, HR. Abu Dawud no. 3836.
4) Menganjurkan berbuka puasa dengan kurma basah (ruthab), kalau tidak ada dengan kurma kering, kalau tidak ada dengan meminum air seteguk demi seteguk. HR Abu Dawud no.2356.
Hadits ini mengandung hikmah agung secara kesehatan,yang diperlukan oleh orang yang berpuasa adalah zat gula yang mudah diserap oleh darah, lambung dan usus. Zat gula (glukosa dan fruktosa) memerlukan waktu 5-10 menit untuk diserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Sehingga waktu tersebut dapat digunakan sementara untuk menjalankan sholat maghrib.
5) Melarang memakan kurma bagi orang yang baru sembuh dari sakit,HR. Abu Dawud no.3856.
6) Boleh memakan kurma meskipun sakit mata, HR. Ibnu Majah no.3343.
7) Memerintahkan jangan membuang kurma yang di dalamnya terdapat ulat, namun membersihkannya, HR. Abu Dawud no.3832.
6. Kurma sangat baik untuk menjadi bekal, bahkan pada waktu perang. HR. Muslim no.1910.
7. Kurma untuk mentahnik bayi, HR. Al Bukhari no. 5467,3909,5469,5470 dan Muslim no. 2145,2146
Tahnik adalah mengunyah sesuatu kemudian meletakkannya di langit-langit mulut si bayi. Imam Nawawy rahimahullah dalam kitab syarah Muslim menjelaskan bahwa: Anjuran mentahnik bayi yang baru dilahirkan adalah sunnah, berdasarkan ijama'; Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang shalih, baik laki-laki maupun perempuan; Lebih utama mentahnik dengan kurma; Memberikan kesempatan kepada orang yang shalih untuk memberi nama.
8. Disunahkan memakan kurma sebelum berangkat untuk Idul Fitri dalam jumlah ganjil, HR Bukhari no.953 dan Ibnu Majah no. 1354.
9. Sebagian dari Kurma dapat dijadikan arak, dimana ia telah diharamkan dalam Islam, HR Bukhari no.2431 dan HR. Muslim no. 1071.
MANFAAT KURMA DARI TINJAUAN MEDIS MODERN
1. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan saluran kencing (dengan cara merebusnya), karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim tatkala melahirkan.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa kurma basah (ruthab) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika dipompa ke pembuluh nadi)
2. Kurma basah (ruthab) juga mencegah terjadinya pendarahan pada wanita saat melahirkan dan mempercepat pengembalian posisi rahim seperti semula. Hal ini disebabkan adanya hormone oxytocine.
3. Dapat menenangkan sel-sel syaraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok.
4. Buah kurma dapat mencegah stroke, karena mengandung unsur kalium yang tinggi yang dibutuhkan untuk mengatur denyut nadi jantung, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu mengatur tekanan darah.
Para peneliti membuat postulat hanya dengan makan satu jenis ekstra kalium (minimal 400 mg/hari) dapat menurunkan resiko terkena stroke sampai 40%. Itu artinya sama dengan makan tamr sekitar 65 gram saja atau setara dengan lima butir kurma
5. Kurma juga mengandung salisilat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang rasa sakit dan demam, dan dapat mempengaruhi prostate gland (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot, menurunkan tekanan darah).
6. Buah kurma mengandung banyak zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium dan potassium. Ia meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengonsumsi protein seperti ikan dan telur.
7. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolism lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit dan menenangkan sel-sel syaraf.
Komposisi dan Kandungan Gizi Kurma
Kandungan karbohidratnya berkisar sekitar 60% pada ruthab(kurma basah) - dan 70% pada tamr (kurma kering), 20% protein,3% lemak dan sisanya merupakan zat garam mineral dan besi.. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula dalam darah) dan fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung vitamin A 90 IU, tiamin 93 mg, riboflavin 114 mg, niasin 2 mg dan kalium 667 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energy, menjaga kulit dan syaraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi jantung.
Sumber:
Zaki Rahmawan dalam http://www.akhirzaman.info/kesehatan/
Resep Makanan "Berbuka" Di Bulan Ramadhan
Saya akan sedikit berbagi resep sederhana yang bisa kita lakukan atau kita bisa membuatnya sendiri. Sangat mudah bagi yang baru pertama membuatnya sekalipun.
ES Buah Segar
Bahan-Bahan
1. 300 ml air
2. 75 gram gula pasir
3. 1 buah jeruk nipis, ambil airnya
4. 50 gram semangka yang dibulatkan
5. 50 gram melonyang dibulatkan
6. 1/2 sdt selasih yang sudah dimekarkan
7. Es batu secukupnya
Cara membuat :
Rebus air dan gula dengan api kecil hingga mendidih,saring lalu dinginkan
Tuang sirup (rebusan air dan gula) ke dalam gelas berisi semangka dan melon
Tambahkan selasih dan sedikit air jeruk nipis
Tambahkan es batu biar lebih segar, sajikan
Kolak Pisang
Bahan:
1. 2 buah pisang tanduk yg cukup besar, dipotong bulat
2. 1 buah ubi jalar, dipotong kotak-kotak
3. 400 ml santan cair
4. 400 ml santan kental
5. gr gula jawa
6. 1 sdm gula pasir
7. sedikit garam
8. Daun pandan secukupnya
Cara Memasak :
Masak gula jawa, gula pasir, garam dan daun pandan sampai mendidih.
Masukkan ubi jalar, masak sampai ubi 1/2 matang
Kemudian tambahkan pisang, didihkan kembali.
Terakhir masukkan santan kental.
Masak sampai mendidih sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah.
Selamat mencoba.
Sup Bakso Ikan Goyang Lidah
Bahan :
1. 15 butir bakso ikan
2. 3 buah oyong, dan kupas kasar potong-potong.
3. 10 buah jamur merang dan belah menjadi 2
4. 3 tangkai daun bawang kecil, potong kasar.
5. 2 tangkai daun ketumbar.
6. 1000 ml air kaldu.
7. 3 siung bawang putih, memarkan.
8. 1 potongan tipis jahe.
9. 3 sdm minyak goreng, untuk menumis.
Bumbu :
1. 1 Bungkus penyedap rasa (sesuai selera).
2. 1/4 sdt lada.
3. 1/4 sdt garam.
4. 1 sdt gula.
Pelengkap (Campuran)
10 buah cabai rawit hijau potong bulat,
3 sdm kecap asin
1 siung bawang putih dan cincang halus
2 sdmair jeruk nipis
1 sdt gula pasir
Cara Memasak :
1. Didihkan Kaldu
2. Tumis bawang putih dan jahe hingga kekuningan lalu masukan kedalam kaldu.
3. Tambahkan bakso, tahu, oyong, jamur dan semua bumbu.
4. Sebelum diangkat masukkan daun bawang dan sajikan hangat dengan daun ketumbar
dan pelengkap.
Tip Memasak : Jika bakso ikan yang digunakan beku, sebaiknya lelehkan di bawah
air mengalir sebelum bakso dimasak.
# Untuk 4 porsi
SUP TAHU SAWI
Bahan :
1. 2 potong tahu air, poton dadu agak besar
2. 200 gr fillet dada ayam kampung, dan cincang.
3. 100 gr (1 ikat kecil( sawi asin, cuci bersih dan potong dgn lebar 2cm
4. 1 tangkai daun bawang, potong tipis
5. 1000 ml kaldu ayam (rebusan tulang ayam kampung)
Bumbu :
1. 1 bungkus bumbu masak sesuai selera
2. 1/2 sdt garam.
3. 1/2 sdt gula
4. 1/2 lada
5. 2 cm jahe dan memarkan
6. 1 sdm kecap asin
7. 4 siung bawang putih dan memarkan
8. 1/2 sdm Blue Band untuk menumin atau minyak goreng kelapa.
Cara Memasak :
1. Tumis bawang putih dan jahe hingga kekuningan, kemudian masukan ayam cincang, tumis hingga matang.
lalu masukkan kedalam air kaldu yang sudah didihkan.
2. Tambahkan semua bumbu, tahu, sawi asin, dan masak dengan api kecil selama kurang lebih 15 - 20 menit.
dan angkat.
3. Sebelum disajikan, tambahkan potongan daun bawang
Tip Memasak : Tahu Air tekturnya lembut dan mudah hancur. selain itu kandungan gizi tertingginya adalah
protein nabati. Agar tampilan dan gizi tahu tidak rusak, masukkan tahu pada tahap akhir -
memasak.
BAKSO AYAM
Bahan-bahan:
1. Daging ayam segar yang putih (potong kecil-kecil lalu kukus hingga masak)
2. Bola-bola bakso sapi (potong tipis-tipis)
3. Aneka sayuran: wortel, brokoli, sawi (dipotong sesuai selera)
4. Cabe merah segar (dirajang panjang-panjang)
5. Mentega 6. Tepung maizena
Bumbu:
1. Bawang putih
2. kemiri
3. jahe
4. bawang merah
5. garam (digiling halus).
Cara Membuat: Tumiskan bumbu dengan mentega hingga tercium bau harum, tambahkan daging ayam yang sudah dikukus dan potongan bakso. Aduk bumbu hingga rata, lalu tambahkan sayur mayur yang telah dipotong, aduk hingga rata. Usahakan sayuran tidak terlalu matang, lalu tambahkan cabe merah segar dan tepung maizena agar kental. Aduk hingga rata lalu angkat. Bagi Anda yang terbiasa memakai penyedap rasa, bisa menambahkannya untuk menguatkan rasa.
Tips Memilih Makanan untuk Berbuka Puasa
Makanan untuk berbuka puasa harus lah makanan yang baik dan menyehatkan. Kondisi perut yang lapar selama seharian sangat penting untuk diperhatikan, jadi jangan asal memilih makanan untuk berbuka puasa. Pada saat menjalani ibadah puasa, yang terasa adalah dahaga yang teramat sangat, ditambah rasa lapar yang membuat tubuh lunglai. Pada kondisi ini secara manusiawi kebanyakan orang akan memandang aneka jenis makanan untuk berbuka puasa sesuai dengan selera masing-masing, tanpa memperhatikan efek samping dan dampaknya bagi kesehatan Yang paling penting adalah bagaimana Anda berusaha memilih makanan-makanan sehat.
Makanan untuk berbuka puasa yang dijual di bazar-bazar makanan pada saat menjelang waktu berbuka memang terlihat cukup menggiurkan, terlebih Anda dalam kondisi lapar. Nah, supaya makanan untuk berbuka puasa yang Anda pilih itu baik, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk memilih makanan untuk berbuka puasa:
1. Hindari mengkonsumsi makanan gorengan yang tidak steril dan makanan dengan kadar lemak tinggi sebagai pembuka. Gorengan yang dijual di jalanan sangat tidak steril, baik dari aspek minyak yang digunakan maupun dari faktor tercemar partikulat atau asap kendaraan bermotor. Berbuka dengan kolak yang menggunakan santan yang kental juga perlu Anda kurangi, sebab akan menimbulkan rasa eneg dan tidak sehat. Jika Anda sangat ingin, nikmatilah sekedarnya saja.
2. Berbukalah dengan yang manis, seperti kurma atau buah-buahan mentah lainnya. Kurma merupakan pilihan terbaik makanan untuk berbuka puasa. Kandungan karbohidrat pada kurma dapat mengatasi kekurangan energi tubuh Anda setelah puasa seharian. Disunnahkan pula berbuka dengan makanan yang tidak dimasak, misalnya buah-buahan.
3. Minumlah air putih hangat atau suhu kamar, jangan meminum es. Kondisi dingin minuman yang memakai es dapat mengakibatkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, diantaranya bagi para penderita mag akan sangat berefek. Es sebagai minuman dingin juga dapat memicu suburnya kanker.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar